Bismillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Suatu ketika ada salah seorang sahabatku berkata "Islam Syi'ah adalah
agama yang sangat sesat" tersentak aku keheranan, kenapa bisa begitu?
dan apa itu Islam Syi'ah? sejenak aku berfikir "hmm jangan-jangan islam
seperti halnya kristen yaitu terbagi menjadi dua yaitu kristen katolik
dan kristen protestan dan islam terpecah seperti halnya itu dan
terciptalah islam syi'ah. tapi bagaimana bisa begitu? ah itu pasti
sekelompok kecil manusia yang aneh-aneh mindsetnya yang menciptakan
agama baru yaa seperti hal-hal yang sering terjadi di indonesia, timbul
agama lia eden lah, agama ahmad musadeq lah yaa tidak jauh beda dari
pada itu.". Sempat aku berfikir bahwa islam syi'ah adalah agama kecil
yang timbul di indonesia dan itu adalah masalah kecil untuk diatasi
apabila memang benar islam syi'ah adalah agama sesat sesuai dengan yang
telah disampaikan sahabatku sebelumnya. Setelah itu aku tidak
menghiraukan apa itu islam syi'ah dan bahkan tidak mau berusaha untuk
mencari informasi akan islam syi'ah. Jujur ku akui aku baru kenal nama
islam syi'ah tetapi belum mengatahui keseluruhan cuma namanya saja pada
saat aku kelas SMA. Suatu hari pada saat aku sedang kuliah duduk di
semester 5 pada tahun 2010 Masehi tepatnya pada saat panas-panasnya
pasukan oposisi libya menggempur pemerintahan Muammar Khadafi di Negara
Libya, salah seorang sahabatku yang lain bertanya "Dod apa sih perbedaan
Islam Sunni (Ahlusunnah) dan Islam Syi'ah". Untuk kedua kalinya aku
terkejut ketika mendengar kata-kata syi'ah. Otak ku mulai penasaran,
wah-wah sepertinya yang namanya syi'ah ini bukan sembarangan. Aku pun
mulai mencari tahu apa itu Islam Syi'ah. Sungguh terkejut bukan
kepalang, dari seluruh informasi yang kuterima kesimpulannya Agama Islam
Syi'ah adalah agama yang cukup besar pengikutnya di bumi dan bahkan
menyaingi Agama Islam Ahlusunnah (Sunni). Yang ku sesalkan adalah
ternyata agama islam syi'ah memiliki perbedaan yang sangat besar dengan
Islam Ahlusunnah (Sunni). Tidak kusangka perkiraanku meleset yang dimana
sempat terfikir islam syi'ah adalah agama kecil yang pertama kali
timbul di Indonesia tapi ternyata dia adalah raksasa di dunia.
Islam Syi'ah ternyata memiliki perbedaan dengan Islam Ahlusunnah
(Sunni). Menurutku yang paling membedakannya yaitu dalam segi sosial dan
segi kepemimpinan. Saya melihat ada unsur dendam dalam kepercayaan
Islam Syi'ah.Untuk mengenal Islam Syi'ah lebih lanjut mari kita baca
salah satu sumber informasi yang kudapatkan melalui Website di dunia
maya yang beralamat
http://albayyinat.net/jwb5ta.html merupakan sumber informasi yang tidak beda dengan informasi-informasi laiinya seperti
http://id.wikipedia.org/wiki/Syi%27ah dan
http://news.okezone.com/read/2011/12/31/340/549659/perbedaan-pemahaman-sunni-syiah-harus-dihormati
yang membahas tentang perbedaan Islam Sunni dan Islam Syi'ah. Semoga
ini dapat membantu anda dalam mencari informasi. Saya sarankan juga
membaca sumber informasi lainya. Semoga tidak ada kebohongan atau fitnah
dalam hal yang saya kemukakan ini. Mari kita bersama berdo'a agar kita
selalu di lindungi oleh Allah SWT. dari segala hal-hal yang dapat
membuat kita terperosok ke dalam liang dosa yang dapat menyeret kita ke
dalam neraka. Allahumma ini 'a'uzubika min azabi jahanam, wamin azabil
qobri, wamin fitnatil mahya wal mamati, wamin syarril fitnatil
masihhiddajjal. Amin.
Apa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan
Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ?
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah
Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) dianggap
sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU
dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka
berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan
Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah
Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan?. Oleh
karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka
menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah. Apa yang mereka harapkan
tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai
aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang
mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.
|
Ahmaddinejad yang beragama islam syi'ah |
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat
ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan
berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya. Sedangkan apa
yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering
berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara
Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi’i. Padahal perbedaan antara Madzhab
Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja.
Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping
dalam Furuu’ juga dalam Ushuul. Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun
Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab
hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar
ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur'an mereka juga berbeda dengan Al-Qur'an
kita (Ahlussunnah). Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura
(taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur'annya sama, maka dalam menafsirkan
ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan. Sehingga tepatlah apabila
ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan
sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan
aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).
1. Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
2. Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma’ad
3. Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat
Syiah :
Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa
asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua
belas imam-imam mereka.
|
Saddam Husein yang beragama Islam Sunni |
4. Ahlussunnah :
Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah
imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai
hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah :
Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman.
Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam
mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap
kafir dan akan masuk neraka.
5. Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali Radhiallahu anhum
Syiah :
Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah.
Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal
Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka).
6. Ahlussunnah : Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.
Syiah : Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma'’hum, seperti para Nabi.
7. Ahlussunnah : Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah :
Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan,
bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad
dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat
membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8. Ahlussunnah : Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.
Syiah : Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.
9. Ahlussunnah : Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Syiah : Kitab-kitab Syiah ada empat :
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
10. Ahlussunnah : Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah :
Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak
orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. Ahlussunnah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.
Syiah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
12. Ahlussunnah :
Aqidah Raj’Ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah adalah besok
diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat
itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah :
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan : bahwa nanti
diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian
dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti
Fatimah serta Ahlul Bait yang lain.
Setelah mereka semuanya bai'at kepadanya, diapun selanjutnya
membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut
disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai
ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul
Bait.
Keterangan :
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan Imam
Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
13. Ahlussunnah : Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.
Syiah :
Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini
dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk
Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin
Abi Thalib.
14. Ahlussunnah : Khamer/ arak tidak suci.
Syiah : Khamer/ arak suci.
15. Ahlussunnah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.
Syiah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
16. Ahlussunnah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.
Syiah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
(jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh
orang-orang Syiah dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan
kanan diatas tangan kiri).
17. Ahlussunnah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.
Syiah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/ batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).
18. Ahlussunnah : Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.
Syiah : Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun.
19. Ahlussunnah : Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah : Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
(padahal semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).
Demikian telah kami nukilkan perbedaan-perbedaan antara aqidah
Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
(Ja’fariyah). Sengaja kami nukil sedikit saja, sebab apabila kami
nukil seluruhnya, maka akan memenuhi halaman-halaman buku ini.
Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar
perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil
keputusan (sikap).
Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ?
(walaupun dengan Muslimin berbeda segalanya). Sebenarnya yang
terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat
memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah
dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, disamping dalam
Furuu’ (cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan
tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal
tersebut dapat kita maklumi, sebab mereka itu sudah memahami
benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak akan terpengaruh atau
tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu). Oleh
karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah
orang-orang yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh
Syiah. Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara
Ahlussunnah dengan Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau
kepada Alim Ulama serta para tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan
penerangan kepada umat Islam mengenai kesesatan ajaran Syiah. Begitu
pula untuk selalu menggalang persatuan sesama Ahlussunnah dalam
menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan Syiah. Serta lebih
waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga bahaya yang
selalu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.
Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka
dalam menangani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita
tidak menghendaki apa yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri
maupun di luar negri, terulang di negara kita. Semoga Allah selalu
melindungi kita dari penyesatan orang-orang Syiah dan aqidahnya. Amin.